Tuesday, September 26, 2023

Yesus Lahir dari Perawan Maria

Matius 1:18-23 (TB)

18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.

19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.

20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 

21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 

22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 

23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" — yang berarti: Allah menyertai kita. 

Ada pertanyaan, "Bukankah tidak mungkin Maria yang sedang hamil tua, dibawa Yusuf bepergian dengan keledai 90 mil untuk melakukan sensus dari Nazaret ke Betlehem. 

Mereka menjawab Alkitab itu dongeng, karena waktu itu wanita tidak dihitung suaranya. Jadi buat apa Maria dibawa Yusuf untuk melahirkan Yesus di Betlehem? Yang jawab Atheist, dan hanya ingin membuktikan Alkitab itu dongeng. Dia tidak membaca kondisi kehamilan Maria. 

Maria hamil di luar nikah. Ia adalah seorang perawan, tidak menikah, tapi sudah hamil saat bertunangan dengan Yusuf. Tapi Maria mengandung bayi dari Roh Kudus, sebelum menikah dengan Yusuf. 

Alkitab mencatat, Yusuf ingin berpisah diam-diam, tapi melalui mimpi, Allah menyuruh Yusuf menikahi Maria. 

Yesus lahir dari seorang perawan bernama Maria. Ngomongnya gampang, tapi konsekuensinya berat. 




Kalau orang Nazaret tahu Maria hamil di luar nikah, akan dituduh berzina. Hukumannya tidak main-main : dirajam batu sampai mati. Lalu Yusuf menikahi Maria, tapi usia kehamilan tidak bisa ditutupi. Kalau bayi lahir, anggap saja 4 bulan setelah nikah, orang akan bilang "Tek Dung", nikah karena hamil duluan. Maria, Yusuf, dan bayi Yesus akan dirajam batu sampai mati, karena dianggap telah terjadi perzinahan.. 

Walau Alkitab tidak menjelaskan gamblang, itu menjelaskan kenapa Yusuf membawa Maria ke Betlehem saat dia harus sensus. Walau suara wanita saat itu tidak dihitung dalam sensus sekalipun, walau beresiko karena Maria hamil tua harus naik keledai 90 mil. Tapi lebih beresiko kalau saat ditinggal Yusuf, Maria melahirkan dan dituduh zinah. Maria, Yusuf dan bayi terancam dihukum rajam dilempari batu sampai mati. 

Maka tidak heran Yusuf membawa Maria ke Betlehem, melahirkan di sana, lalu mendaftarkan Maria dan Yesus sebagai anak dan istrinya.

Hal ini juga menjelaskan bahwa Yesus lahir dari seorang Perawan Maria, bukan sekedar mukjizat karena Allah iseng, mau menunjukkan kuasanya. Resiko wanita hamil di luar nikah, dan dituduh zinah saat itu sangat berat : mati dirajam dengan dilempari batu sampai mati. 

Yesus lahir dari perawan Maria, ada tujuannya, yaitu agar Yesus tidak lahir sebagai keturunan biologis Adam dan Hawa. Dengan demikian bayi Yesus adalah satu-satunya bayi yang lahir di dunia, tanpa mewarisi dosa asal dari kesalahan Adam dan Hawa.  Dosa Adam dan Hawa : melanggar larangan Allah untuk tidak makan buah pengetahuan. Itu sebabnya Yesus layak untuk mati di atas kayu salib, menebus dosa Adam, Hawa dan keturunannya. Kelahiran Yesus dari perawan Maria untuk mempersiapkan misi Yesus : mati di kayu salib sebagai tumbal mengganti Adam, Hawa dan keturunannya. Yesus bukan keturunan biologis Adam dan Hawa, sehingga tidak mewarisi dosa Adam dan Hawa. 


#MukjizatKelahiranYesus

Sunday, September 24, 2023

Bayi Tidak Lahir Suci Tanpa Dosa

 Kejadian 3:6-12 (TB)

6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. 

7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman. 

9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" 

10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."


Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, Adam dan Hawa hidup di Taman Eden dengan sukacita. Mereka berdua telanjang, tapi tidak merasa malu, tidak ada kebutuhan akan pakaian. Kalau mereka lapar, tinggal makan buah yang tersedia di Taman Eden tanpa perlu mengusahakannya. Kalau haus ada sungai jernih di Taman Eden, tidak perlu mencari sumber air. Semua hewan tunduk kepada perintah manusia. Tidak ada kesedihan, penyakit, air mata, kematian, kebutuhan. 



Satu-satunya pantangan bagi manusia adalah makan buah pengetahuan yang ada di tengah Taman Eden. Tapi Adam dan Hawa melanggar satu-satunya pantangan itu. Mereka makan buah pengetahuan yang Allah larang untuk mereka makan.. 


Maka manusia mulai mengalami keterbatasan. Manusia menyadari ketelanjangannya, dan butuh pakaian. Manusia terusir dari Taman Eden, sehingga mau makan harus mencari dulu, mau minum harus mencari air bersih. Ada kesakitan, kesedihan, air mata, kematian. Manusia harus berjerih payah untuk memenuhi semua kebutuhannya. 


Dalam Alkitab, dosa adalah suatu yang diwariskan. Itu sebabnya, walau hanya Adam dan Hawa yang berdosa, semua keturunan Adam dan Hawa terusir dari Taman Eden. Lahir dalam keadaan telanjang, butuh pakaian, mau makan harus berusaha, mau minum harus berusaha, ada kesedihan, kesakitan, penyakit, dan kematian dalam diri setiap anak cucu Adam dan Hawa. 


Bayi dalam ajaran Alkitab tidak lahir suci tanpa dosa. Itu sebabnya bayi lahir terbuang dari Taman Eden, karena mewarisi dosa Adam dan Hawa. 


Itu sebabnya Allah mengirim Yesus Kristus, Anaknya yang Tunggal untuk menjadi tumbal menghapus dosa manusia, yang diwarisi dari dosa Adam dan Hawa. Yesus layak jadi tumbal menggantikan manusia, karena Yesus lahir dari anak dara Maria. Yesus tidak lahir dari hubungan sex Yusuf dan Maria, jadi Yesus bukan keturunan biologis Adam dan Hawa. Maka Yesus tidak mewarisi dosa Adam dan Hawa. Makannya Yesus layak menjadi tumbal untuk menghapus dosa Adam dan Hawa, yang diwariskan ke semua keturunan Adam dan Hawa. 


#DosaAsal #BayiTidakLahirTanpaDosa #MengapaYesusMatiDiKayuSalib

Monday, July 24, 2023

Pengakuan Yesus bahwa Ia adalah Allah

Orang Kristen memanggil Yesus sebagai Tuhan, dan menyembah Yesus. Tapi apakah Yesus di Alkitab, pernah mengatakan bahwa Ia adalah Allah atau Tuhan? Apakah Yesus pernah minta disembah seperti Orang Kristen menyembah Bapa di Sorga? 

Jawabannya, memang pernah.. Dimana? 

1.

Yohanes 13:13-15 (TB)

13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.

14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;

15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.

Dalam Malam Perjamuan Terakhir, Yesus duduk makan dengan Murid-MuridNya. Lalu Yesus melakukan pembasuhan kaki Murid-MuridNya dan memberi perintah agar Murid-MuridNya mau saling merendahkan diri, mendahului dalam saling menghormati. Membasuh kaki dalam budaya Yahudi hanya dilakukan budak pada tuannya. Tapi Yesus membasuh kaki murid-muridNya. Yesus mengatakan bahwa Ia adalah Guru dan Tuhan dari Murid-MuridNya, tapi Ia mau merendahkan diri untuk melayani Murid-MuridNya. Dalam percakapan tersebut, Yesus secara gamblang mengatakan bahwa Ia adalah Tuhan. 


2.

Ayat lain dicatat dalam doa Yesus di Yohanes 17 : 5 sebagai berikut :

Yohanes 17:5 (TB)  Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku pada-Mu sendiri dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

Di ayat ini, dicatat kesaksian Yohanes tentang salah satu doa Yesus. Yesus berdoa pada Bapa di Sorga, agar Bapa mempermuliakan Yesus pada diri Bapa dengan kemuliaan yang Yesus miliki di hadirat Bapa sebelum dunia ada. Jadi Yesus paling tidak mengatakan bahwa Yesus ada bersama Bapa saat sebelum dunia ada. Jadi siapakah Yesus? 

Untuk mengerti doa Yesus ini, kita bisa menelaah jatidiri Yesus menurut permulaan Injil Yohanes :

Yohanes 1:1-10 (TB)

1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. 

2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 

3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. 

5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. 

6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;  

7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 

9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 

10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 

Yohanes 1: 1-10 menjelaskan beberapa hal :

- Bahwa Yesus adalah Firman Allah

- Yesus sebagai Firman Allah, pada mulanya bersama-sama dengan Allah, dan Ia adalah Allah

- Segala sesuatu dijadikan melalui Firman Allah : "Jadilah... ", dan tanpa Firman Allah tidak ada satupun yang jadi dari yang dijadikan

- Firman itu datang ke dunia (dalam rupa manusia), yaitu dunia yang dijadikanNya, tapi orang-orang di dunia tidak mengenalNya

3. 

Yesus minta dihormati, sama seperti kita menghormati Bapa :

Yohanes 5:22-23 (TB)

22 Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak,

23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.

Ayat ini mencatat beberapa hal penting :

- bahwa Bapa di sorga telahmenyerahkan penghakiman seluruhnya pada Yesus

- bahwa Yesus harus dihormati sama seperti Bapa di Sorga dihormati

 Bapa di sorga adalah Tuhan yang harus disembah, dan menghormati Yesus sama seperti menghormati Bapa di Sorga tidak bisa lain dari menghormati Yesus sebagai Tuhan yang disembah juga.. 

Ayat ini tidak salah ketik atau salah kutib, karena bagian lain Alkitab mencatat hal yang senada :

Yohanes 14:9 (TB)  Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.

Yohanes 10:30 (TB)  Aku dan Bapa adalah satu."

Yesus berulangkali menyatakan bahwa Yesus dan Bapa di Sorga adalah satu.